TRAGEDI TSUNAMI
Puing – puing reruntuhan yang terdampar
Bagai petir pagi hari yang menyambar
Sisakan tangisan hati yang menggelegar
Relung batin yang sakit tak akan bisa dibayar
Karena derita akibat musibah yang begitu besar
Harta benda tak tersisa
Ombak Tsunami datang menyapa
Sekejap mata hancurkan semua
setitik petunjuk jalan ataukah siksa ?
17 Juli ..
Tragedi yang penuh duka,
Porak porandakan semua yang ada
Menelan semua indahnya waktu bahagia
17 Juli ...
Tragedi yang penuh duka,
Ombak dahsyat yang datang tiba - tiba
Bagai badai ditengah lautan bahagia
Bagai topan menyapu dunia
Menyayat hati menguras air mata
Tsunami yang datang merenggut jiwa
Menelan ribuan, bahkan berjuta mahluk yang kau cipta
Tak kau renungkan wahai manusia ?
Bukan siksa melainkan sebutir teguran dari yang maha Kuasa !!
SebeRsit Tragedi yang sangat memilukan
Yang tak pernah sedikitpun terbayang dalam
lamunan
Tsunami yang datang menerjang
Membubar larikan bahagia kehidupan
Ya Robbi maha Pengasih
Mengapa kau biarkan dunia kami tersapu bersih
Ya Allah Yang maha Rohman
Mengapa kau biarkan musnahkan semua harapan
Mengapa kau biarkan musnahkan semua impian
Wahai Dzat Allah yang maha pemberi
Adakah setetes embun penyegar hati
Penyegar hati yang gersang dan berduri
Yang datang hampiri ‘ tuk obati diri
Ya Allah yang maha segala
Adakah setitik cahaya penerang jiwa
Kan menyatukan puing – puing hati yang terlunta
yang tak habis terkikis badai derita
yang tak hancur karena masa
Wahai Dzat Allah yang Maha Besar
Adakah seulas mukzizat yang buat ku sabar
Adakah seulas mukzizat yang buat ku tegar
Setegar batu karang dilautan
‘tuk menghadapi dunia yang penuh cobaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar